Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber
energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling banyak diperdagangkan dalam
bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk
mengubah rasa menjadi manis
dan keadaan makanan atau minuman. Gula
sederhana, seperti glukosa (yang
diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolisis asam), menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel.
Jenis-jenis Gula
Gula
Pasir
Adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih namun ada pula yang berwarna coklat (raw sugar). Disebut gula pasir karena bentuknya yang seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk pemanis dalam minuman, kue, makanan, dll.
Adalah gula hasil kristalisasi cairan tebu. Biasanya berwarna putih namun ada pula yang berwarna coklat (raw sugar). Disebut gula pasir karena bentuknya yang seperti pasir. Biasanya gula pasir digunakan untuk pemanis dalam minuman, kue, makanan, dll.
a)
Gula Pasir Kasar (Crystalized Sugar)
Adalah gula yang juga dari hasil kristalisasi cairan tebu. Berbeda dengan gula pasir, gula ini memiliki batir yang lebih kasar. Warnanya juga ada yang berwarna-warni. Biasanya gula jenis ini digunakan untuk tabulan pada biskuit sebelum dipanggang karena gula ini tidak meleleh dalam suhu oven.
Adalah gula yang juga dari hasil kristalisasi cairan tebu. Berbeda dengan gula pasir, gula ini memiliki batir yang lebih kasar. Warnanya juga ada yang berwarna-warni. Biasanya gula jenis ini digunakan untuk tabulan pada biskuit sebelum dipanggang karena gula ini tidak meleleh dalam suhu oven.
b)
Gula Kastor (Caster Sugar)
Gula kastor memiliki bentuk yang lebih halus daripada gula pasir. Karena sifatnya yang mudah bercampur, maka gula kastor sering digunakan sebagai bahan campuran untuk pemanis dalam adonan kue, cookies, pastry, dll. Gula kastor memiliki warna putih bersih. Gula kastor bisa dibuat dengan memasukkan gula pasir ke kantong plastik lalu memukul-mukulnya hingga hancur. Hasil ayakannya dapat menggantikan gula kastor.
Gula kastor memiliki bentuk yang lebih halus daripada gula pasir. Karena sifatnya yang mudah bercampur, maka gula kastor sering digunakan sebagai bahan campuran untuk pemanis dalam adonan kue, cookies, pastry, dll. Gula kastor memiliki warna putih bersih. Gula kastor bisa dibuat dengan memasukkan gula pasir ke kantong plastik lalu memukul-mukulnya hingga hancur. Hasil ayakannya dapat menggantikan gula kastor.
Gula
Bubuk (Icing Sugar, Confection Sugar)
Gula incing atau disebut juga dengan tepung gula adalah gula yang telah mengalami penghalusan sehingga berbentuk bubuk gula. Karena sifatnya yang halus, gula icing baik digunakan untuk membuat krim untuk cake, taburan untuk cake, atau taburan untuk kue kering. Ada beberapa jenis gula bubuk yang mengandung pati jagung sehingga tidak menggumpal.
Gula incing atau disebut juga dengan tepung gula adalah gula yang telah mengalami penghalusan sehingga berbentuk bubuk gula. Karena sifatnya yang halus, gula icing baik digunakan untuk membuat krim untuk cake, taburan untuk cake, atau taburan untuk kue kering. Ada beberapa jenis gula bubuk yang mengandung pati jagung sehingga tidak menggumpal.
Gula merah
Gula
merah adalah jenis gula yang dibuat dari nira,
yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula merah yang dipasarkan dalam
bentuk cetakan batangan silinder, cetakan setengah bola dan bubuk curah disebut
sebagai gula semut
Gula tebu
Gula tebu kebanyakan dipasarkan dalam
bentuk gula kristal curah. Pertama tama bahan mentah dihancurkan dan diperas,
sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan
bahan tambahan (biasanya menggunakan kalsium oksida) untuk menghilangkan
ketidakkemurnian, campuran tersebut kemudian diputihkan dengan belerang dioksida. Campuran yang terbentuk
kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat
dipisahkan. Setelah cukup murni, cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya
sambil diaduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituang ke cetakan. Sebuah mesin
sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.
Gula batu adalah gula tebu yang tidak
melalui tahap kristalisasi. Gula kotak/blok adalah gula kristal lembut yang
dipres dalam bentuk dadu. Gula mentah (raw sugar) adalah gula kristal
yang dibuat tanpa melalui proses pemutihan dengan belerang. Warnanya agak
kecoklatan karena masih mengandung molase.
Bagaimana cara gula mengawetkan
buah-buahan, misalnya dalm pembuatan selai dan manisan ? Kita tahu bahwa gula,
entah bagaimana caranya, dapat membasmi kuman atau bakteri, tetapi bagaimana
cara kerjanya yang sebenarnya ?
Sebenarnya masih ada bahan lain yang dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan, yaitu garam. Tetap dapat anda bayangkan bagaimana rasa selai yang diawetkan dengan garam bukan. Bahkan mengawetkan bahan makanan dengan menggunakan garam dapat membuatnya bertahan lebih lama, seperti ikan asin dan sebagainya.
Walapun gula dan garam menjalankan tugasnya dengan baik sekali dalam mebunuh atau melumpuhkan mikroorganisme sehingga makanan tidak cepat basi, tetapi gula dan garam hanya berfungsi sebagai pengawet jika larutan gula atau garam mempunyai kekepekatan yang tinggi atau sekitar 25%. Kebanyakan bakteri atau jamur tidak mampu bertahan hidup pada larutan gula atau garam yang pekat, tetapi bukan berarti mereka mati sama sekali karena terserang diabetes atau darah tinggi.
Yang terjadi adalah larutan gula atau garam menghisap hampir semua air dari mikroorganisme tersebut, dan membuat mereka mengalami dehidrasi, akibatnya mereka mengkerut dan selanjutnya mati atau lumpuh.
Bagaimana gula atau garam dapat menghisap air dari suatu benda atau mahluk hidup? Jawabnya adalah melalui osmosis. Osmosis sesungguhnya hanyalah salah satu macam peresapan. Osmosis adalah peresapan air melalui sebuah membran tipis, dan itu terjadi setiap kali ada dua larutan berbeda konsentrasi (kepekatan) diseberang menyeberang sebuah membran. Air akan mengalir dari larutan kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melewati membran. Membran bisasnya terdapat pada dinding sel darah merah, pembuluh darah kapiler, atau pada bakteri. Bakteri pada dasarnya merupakan segumpal kecil protoplasma mirip jeli yang terbungkus dalam dinding sel yang berfungsi sebagai membran. Sedangkan protoplasma didalamnya merupakan berupa air dengan bermacam-macam bahan terlarut didalamnya.
Sekarang coba kita banjiri bakteri dengan larutan garam pekat, maka yang terjadi adalah air yang terdapat didalam tubuh bakteri tersebut akan terhisap oleh larutan garam pekat, dan membuatnya mati atau lumpuh.
Sebenarnya masih ada bahan lain yang dapat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan, yaitu garam. Tetap dapat anda bayangkan bagaimana rasa selai yang diawetkan dengan garam bukan. Bahkan mengawetkan bahan makanan dengan menggunakan garam dapat membuatnya bertahan lebih lama, seperti ikan asin dan sebagainya.
Walapun gula dan garam menjalankan tugasnya dengan baik sekali dalam mebunuh atau melumpuhkan mikroorganisme sehingga makanan tidak cepat basi, tetapi gula dan garam hanya berfungsi sebagai pengawet jika larutan gula atau garam mempunyai kekepekatan yang tinggi atau sekitar 25%. Kebanyakan bakteri atau jamur tidak mampu bertahan hidup pada larutan gula atau garam yang pekat, tetapi bukan berarti mereka mati sama sekali karena terserang diabetes atau darah tinggi.
Yang terjadi adalah larutan gula atau garam menghisap hampir semua air dari mikroorganisme tersebut, dan membuat mereka mengalami dehidrasi, akibatnya mereka mengkerut dan selanjutnya mati atau lumpuh.
Bagaimana gula atau garam dapat menghisap air dari suatu benda atau mahluk hidup? Jawabnya adalah melalui osmosis. Osmosis sesungguhnya hanyalah salah satu macam peresapan. Osmosis adalah peresapan air melalui sebuah membran tipis, dan itu terjadi setiap kali ada dua larutan berbeda konsentrasi (kepekatan) diseberang menyeberang sebuah membran. Air akan mengalir dari larutan kurang pekat ke larutan yang lebih pekat melewati membran. Membran bisasnya terdapat pada dinding sel darah merah, pembuluh darah kapiler, atau pada bakteri. Bakteri pada dasarnya merupakan segumpal kecil protoplasma mirip jeli yang terbungkus dalam dinding sel yang berfungsi sebagai membran. Sedangkan protoplasma didalamnya merupakan berupa air dengan bermacam-macam bahan terlarut didalamnya.
Sekarang coba kita banjiri bakteri dengan larutan garam pekat, maka yang terjadi adalah air yang terdapat didalam tubuh bakteri tersebut akan terhisap oleh larutan garam pekat, dan membuatnya mati atau lumpuh.
Hal itulah yang menyebabkan mengapa orang yang terkatung-katung dilautan tidak boleh meminum air laut, karena hal itu malah akan membuat tubuhnya menjadi lebih haus dan kekurangan cairan.